Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri apa sebenarnya "tujuan" dari kuliah Anda?
ketika anda mulai bertanya "tujuan" yang sebenarnya maka anda akan mampir di blog saya ini.
Melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi atau kuliah tentunya adalah idaman setiap orang. Meskipun tidak
semua berfikiran seperti itu, namun mayoritas. Pendidikan yang semakin
tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan “terjamin”.
Apalagi sebagai orang tua, memiliki anak yang kuliahan hingga
menyandang status “Sarjana” adalah idaman sekaligus kebanggan yang tak
ternilai harganya.
Begitupun dengan mereka calon dan telah
menjadi mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak
kuliahan. Bukan hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas dari
para dosen, namun lebih dari itu lagi. Menjadi anak kuliahan memiliki
“nilai lebih”.
Menemukan dan mengalami hal-hal baru
dalam dinamika kampus yang penuh dengan gejolak akademis dan non
akademis yang menantang. Ketertarikan untuk menjadi anak kuliahan,
memang tak sekadar hanya untuk mengejar cita-cita semata, ada 7 alasan
mendasar mengapa seseorang ingin kuliah, yaitu;
1. Mencari Pekerjaan.
Alasan ini paling utama dan mendominasi
seseorang kuliah. Bahkan dalam persespsi mahasiswa, kuliah membantu
untuk memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak
sejalan dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi
sebelumnya. Ini lumrah terjadi dilapangan, pada intinya ingin dapat
kerja dan bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum lagi beberapa kampus belakangan
ini di media mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn
sarjanan yang siap kerja, dengan beragam jaringan lapangan kerja yang
tersebar di perusahaan dalam negeri mapun luar negeri.
2. Meningkatkan SDM
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan
sumberdaya manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas
kedua setelah posisi pertama diatas yang mendominasi versi saya pribadi.
Jarang terdengar orang kuliah saat ini benar-benar ingin mau meningkat
SDM (belajar dengan serius) dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk
masyarakat.
Mahasiswa saat ini memang cenderung
pragmatis, meskipun ada, itupun bisa di hitung dengan jari. Individualis
dan egois, dua sisi sifat ini telah membentuk karakter manusia yang
namanya mahasiswa.
3. Status Sosial
kuliah bagi sebagian masyarakat yang
mampu atau berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang
“kemampuan”. Kuliah yang masih dipersepsikan sebagai pendidikan tinggi
dengan biaya mahal plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan
dan kepuasan teresediri bagi si Orang tua dan Si mahasiswa. Bahkan ada
yang dengan jor-joran “mempublikasikan” sanak keluarga ataupun anak
sendiri kuliah sampai keluar negeri.
4. Berorganisasi.
Ini pun menjadi pertimbangn yang cukup
besar, mengapa seseoraang semangat untuk kuliah. Selain untuk
menjalankan aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau
organisasi untuk mengisi waktu luang sangat memberikan kontribusi besar
terhadap mahasiswa bersangkutan.
Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan
serius menekuni organisasi, mampu dan bisa menjadi modal sekaligus
jaminan ketika terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan .
5. Mencari Relasi
Kuliah selain berhadapan dengan orang
d
engan yang berasal dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga
sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang kampus di jadikan
ruang strategis dalam membangun jaringan, yang bertujuan untuk mengenal
satu sama lainnya yang nantinya akan mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin banyak memiliki teman(relasi)
semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi
yang dibutuhkan oleh Si mahasiswa dikemudian hari. Apalagi saat ini,
pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak dikalangan mahasiswa.
Dengan mudah membuat sebuah komunitas di halaman Facebook, dan saling
berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan
aktivitasnsehari-hari hingga tawaran pekerjaan, sangat membantu bukan!
6. Partisifasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke
jenjang PT, bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah
sebenarnya hanyalah untuk menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum
siap menacri lapangan pekerjaan. Terkadang mahasiswa seperti ini
hanyalah sekadar ikut-ikutan(partisifasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter,
gagah-gahan dan biar dianggap keren(intelek), padahal dalam hati kecil
begitu menentangnya. Mahasiswa seperti ini cenderung hanya
menghabur-hamburkan uang dan suka berfoya-foya.
7. Cari Jodoh
Tak bisa dipungkiri memang, meskipun
sebagian mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka sebagai
ajang untuk cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari
PT, akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti kejenjnag yang
lebih serius(menikah).
Ini fakta yang berbicara, menjalin
asmara sesama anak kuliahan adalah hal objektif bisa kita saksikan.
Mungkin karena sudah merasa cocok dan satu pandangan.